Dinar Dirham Jalan Pembebasan Manusia
Zaim Saidi - Direktur Wakala Induk Nusantara
Sebuah penjelasan gamblang tentang sistem uang kertas dan alasan kembali kepada Dinar dan Dirham.
Haji Umar Ibrahim Vadillo adalah orang yang paling kredibel pada zaman kita ini untuk berbicara tentang Dinar dan Dirham. Dialah yang sejak 1992 meperkenalkan kembali nuqud nabawi ini, ketika belum seorang Muslim pun mengerti dan memahaminya, meski boleh jadi berkali-kali menemukannya dalam kitab-kitab fiqih. Selama satu abad pengetahuan tentang Dinar dan Dirham, dan karena itu pengetahuan tentang muamalat, telah hilang dari kalangan Muslim di seluruh muka bumi ini.
Haji Umar-lah yang memberikan penerangan kepada umat Islam di seluruh dunia ini tentang pentingnya Dinar dan Dirham dalam konteks zaman ini, sebagai jalan pembebasan umat manusia dari penindasan sistem riba. Dalam menjelaskan ini, Haji Umar bukan cuma berbicara, tetapi melakukannya dengan amal perbuatan.
Kini, Dinar dan Dirham, beserta bibit-bibit muamalat, telah kembali bersemi. Di Kelantan, Malysia, Dinar dan Dirham telah dicetak dan diedarkan secara resmi sejak awal Agustus 2010 lalu. Di Indonesia tiada hari tanpa transaksi dengan Dinar atau Dirham, baik di arena FHP (Festival Hari Pasaran), di Kampung-Kampung Jawara, maupun secara sporadis di kalangan masyarakat yang tersebar luas di Jaodetabek, Bandung, Serang, Surabaya, Jogyakarta dan Semarang, Magetan, Solo, Medan, Batam dan Tanjung Pinang, Pontianak, Balikpapan,dll. Pusat-pusat peredaran dan penggunaan Dinar dan Dirham ini terus semakin luas.
Meski pun begitu, Haji Umar tetap rajin berkeliling, memberikan pengajaran kepada umat Islam di manapun ia berada. Salah satunya ia berikan di lapangan di Medan Ilmu, Kota Bharu, Kelantan, tak lama sesudah peluncuran Dinar Dirham Kelantan. Ceramah ini telah direkam dalam video dan dapat diunduh melalui youtube. Haji Umar didampingi oleh Ibu Nik Mahani, yang juga menerjemahkan ceramah ini ke dalam bahasa Melayu. Pengajaran ini berlangsung selama sekitar 18 menit, dan terbagi dalam dua bagian, masing-masing dapat diunduh di alamat berikut:
http://www.youtube.com/watch?v=yFN4B0teB3s
dan
http://www.youtube.com/watch?v=vae4-tiQvzU&feature=related.
Dalam ceramahnya ini Haji Umar telah menyatakan bahwa sesudah Kelantan, Pemerintah Daerah Aceh, akan mengikuti mencetak dan mengedarkan Dinar dan Dirham. Pertemuan terakhir dengan pimpinan DPRA, Bapak Hasybi Abdullah, pada awal Mei 2011 lalu, telah mengonfirmasikan keinginan masyarakat Aceh untuk segera menerapkan Dinar dan Dirham di Bumi Rencong ini. Dinar dan Dirham, kata Haji Umar, akan membebaskan manusia dari sistem penindasan berbasis riba yang telah berlangsung selama tiga ratus tahun ini.
Allah memberikan petunjuk kepada siapa pun yang Dia kehendaki.
No comments:
Post a Comment