Thursday, September 15, 2011

Eropa Panik, Pemilikan Emas danPerak Dibatasi

Eropa Panik, Pemilikan Emas danPerak Dibatasi
Zaim Saidi - Direktur Wakala Induk Nusantara
Para bankster di Eropa tampaknya mulai panik. Diam-diam pemilikan emas dan perak untuk keperluan pribadi dipersulit.

Situasi perekonomian di Eropa bukan saja semakin tak pasti, tetapi telah sampai pada tingkat yang menimbulkan kepanikan. Awal keruntuhan sistem finansial berbasis riba sudah semakin disadari. Masyartakat umum banyak mengalihkan uang kertasnya kepada emas dan perak, suatu tindakan yang tidak dikehendaki oleh para bankster.

Inilah reaksi para bankster: membatasi pemilikan emas yang dilakukan dengan diam-diam, telah dimulai di Austria. Di negeri ini emas dan perak tak lagi dapat dibeli melalui metode tradisional seperti mengunjungi sebuah dealer lokal secara langsung, atau bahkan membeli secara online di internet. Di Austria memperoleh emas hanya bisa dilakukan dengan membelinya dari cabang-cabang bank setempat. Itu pun kini mulai dibatasi.


'Kalau Anda mengunjungi sebuah bank Austria tiga bulan lalu, tidak ada masalah untuk membeli emas atau perak dari bank dalam jumlah besar. Anda hanya perlu menelepon pihak bank sekitar 24 - 48 jam di muka, beritahu mereka Anda akan datang dan berapa banyak emas atau perak Anda butuhkan, dan Anda secara pribadi dapat mengambil pesanan anda dalam waktu beberapa hari,' tulis Wealthwire, 13 September 2001 lalu.


Tapi, sebuah kecenderungan baru di Austria (dan mungkin akan segera diikuti di seluruh Eropa) telah terjadi, kebijakan perbankan menunjukkan bahwa pihak tertentu mencoba untuk mengontrol penjualan dan akuisisi emas dan perak sebagai penyelamat aset pribadi. Boleh jadi hal ini akan juga diiukuti di Amerika. Di Jakarta saja, beberapa waktu belakangan, emas dan perak batangan 'tiba-tiba' mulai langka. Penjualan di PT Antam tampak sangat dibatasi, bahkan belakangan seringkali dinayatan 'kosong' alias tidak ada barang.

Perubahan kebijakan itu dilakukan dengan diam-diam, tidak pernah dilaporkan oleh media massa, juga tidak disebutkan di situs web institusi perbankan terbesar Austria. Menurut perwakilan bank dan manajer bank-bank Austria kini diperintahkan untuk membatasi penjualan emas dan perak batangan dan membatasi akuisisi pribadi dari logam mulia ini hanya untuk senilai 15.000 Euro (sekitar $ 20.700 USD) pada suatu waktu, atau 11 ons emas di harga saat ini.


Kebijakan ini telah berlangsung selama sebulan, bersamaan dengan kenaikan harga emas dan perak yang berlansung akhir-akhir ini, dan telah menjadi bagian dari SOP perbankan. Alasan yang diberikan adalah bank-bank ada di bawah tekanan dari para pejabat Uni Eropa, Austria dan AS, yang dikaitkan dengan Aturan Pencucian Uang yang dilaksanakan di zona sejak bulan Desember 2007. Ini, tentu, langkah yang menggelikan. Sebab para 'pencuci uang' tentu tidak akan berhubungan dengan perbankan.

Lain Austria, lain Italia. Di negeri ini diusulkan agar transaksi tunai dibatasi tak lebih dari 300 Euro (Sekitar $ 400 USD) . Lebih dari itu transaksi hanya boleh dilakukan secara elektronik. Di Houston, Texas, AS, penjual logam mulia dipaksa untuk untuk menyajikan kartu identitas yang valid pada saat penjualan.

Begitulah ulah para bankster. Sementara bank-bank sentral, institusi keuangan besar dan para investor swasta yang kaya di seluruh dunia terus membeli emas, pemerintah - yang tak lain adalah boneka para bankster - tampaknya akan bergerak cepat untuk membatasi kemampuan warga negaranya sendiri pada umumnya untuk melakukan hal yang sama - dan mereka dengan cepat menerapkan kebijakan untuk membatasi atau melacak jenis transaksi masyarakat. 


Pemerintahan, para bankster dan para pemain catur politik tahu persis di mana nilai yang riil berada. Dan ini, tentu, tidak ada dalam mata uang kertas yang sedang terus mereka cetak tanpa batas. Tidak satu gram emas dan perak pun akan mereka relakan berada di dompet masyarakat. Meski demikian, lihatlah bangsa Cina dan India, yang kini semakin dipahami sebagai kekuatan ekonomi dunia yang baru semakin menganjurkan warganya untuk semakin banyak memiliki emas dan perak.

Untuk itu, janganlah tunda waktu. Kita telah memiliki kembali Dinar emas dan Dirham perak. Inilah saatnya Anda semua menggunakan Dinar emas dan Dirham perak setiap kali bertransaksi!

Saat kemenangan telah dekat. La Ghaliba illa Allah.

Dibaca : 27 kali

No comments:

Post a Comment